Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Depok Lama Warisan Belanda

Pagi sudah terang. Kota berbalut suasana akhir pekan sehingga tak seramai biasanya dengan pemandangan orang-orang yang bergegas ke meja kerja. Jalanan utama dari Pasar Minggu menuju Depok cukup lengang. Begitu juga Margonda Raya yang merupakan urat nadi lalu lalang kota satelit di selatan Jakarta. Toko-toko belum ada yang buka, hanya beberapa pedagang bubur ayam dan gorengan yang terlihat di tepian jalan menunggu mereka yang hendak memulai sarapan. Sampai akhirnya saya tiba di sebuah pusat perbelanjaan modern Kota Depok yang katanya adalah yang terbesar di kawasan ini, Margo City . Margo City, Pusat Perbelanjaan Terbesar yang Pucuk Bangunannya Bisa Dibilang Sebagai  Ikon Kota Depok Adalah Komunitas Love Our Heritage (LOH) yang membawa saya sampai ke tempat ini. Tempo hari, dari sebuah harian Warta Kota yang saya baca di meja warung ketupat sayur langganan saya di Pancoran, terdapat ajakan mengikuti kegiatan menjelajahi Depok dan tempat-tempat bersejarahnya. Ini tak berbeda

Keliling Weltevreden Bersama Mpok Siti

Melihat pemandangan Kota Jakarta barangkali bukan sesuatu yang istimewa bagi mereka yang sehari-hari melakukan rutinitas di ibu kota Indonesia tercinta ini, dan tentu juga bagi saya. Tapi melihatnya dari dalam bus tingkat sambil mendengarkan penjelasan seorang pemandu wisata tentang kisah sejarah tempat-tempat yang dilewati tentu rasanya mengasyikkan. Maka saya pun mencobanya, apalagi naik bus ini masih dalam status "gratis". Mpok Siti Bus tingkat wisata ini memang masih baru beroperasi di Jakarta. Warnanya hijau muda berbalut ungu, didesain khusus untuk kebutuhan wisata kota di Jakarta. Ia memiliki nama unik " Mpok Siti ". Kenapa? Karena dikemudikan oleh seorang sopir wanita, maka ia dipanggil dengan sebutan Mpok yang artinya kakak perempuan. Sementara Siti sendiri adalah plesetan dari kata City . Selain sopir, petugas di bus khusus wisata yang beroperasi sejak 24 Februari 2014 lalu ini adalah dua orang pemandu sejarah yang berasal dari Komunitas Historia

Pagi di Bali

Pukul tiga pagi. "Kukuruyuuuk...," seekor ayam sabungan berkokok di bawah jendela yang masih diliputi kegelapan malam. Pukul empat pagi. Ketika warna dini hari yang tipis mulai merembes pada ventilasi jendela dekat atap, seekor ayam berkokok pertama kali di kejauhan seolah-olah menunggu saat itu. Sesudah itu anjing, babi, sapi, dan binatang peliharaan lainnya mengucapkan selamat pagi dengan serentak. Suaranya bergema berat dan rendah seperti lahar memancar keluar dari perut bumi. Ketika paduan suara itu menjadi semakin nyaring, entah dari mana warna fajar mulai mengalir dengan tenangnya. Rasanya tidak dapat dipercaya ada kegelapan sebelumnya. "Cit-cit-cit...," kicau burung terdengar semakin mendekati jendela. Aku membuka pintu dengan perlahan. Tampaklah embun pagi berkilauan menyelimuti dedaunan. Udara pagi yang tenang tidak mau bergerak sedikit pun dan fajar mulai menyingsing dengan lembut di Pulau Bali. Tiba-tiba

Dokumentasi Foto dalam Perjalanan

Di masa teknologi yang makin mudah, foto tentu merupakan salah satu hal penting dan wajib ada sebagai dokumentasi dalam sebuah kegiatan perjalanan. Mulai dari gambaran perjalanan kita, pemandangan yang kita lihat, flora dan fauna, maupun orang-orang yang kita jumpai. Sebagai seorang fotografer yang bertugas mendokumentasikan kegiatan perjalanan tersebut, pengetahuan teknis fotografi tentu mutlak sudah harus kita ketahui. Di luar pengetahuan teknis tersebut, ada berbagai hal yang perlu kita lakukan sehingga membuat tugas mendokumentasikan menjadi lebih efektif dan efisien.  Dokumentasi Foto dalam Perjalanan Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan dalam mendokumentasikan perjalanan atau kegiatan alam terbuka. 1. Siapkan Kamera Sebelum Berangkat Sebelum berangkat, pastikan kamera yang akan kita bawa sudah dipahami cara penggunaannya serta dalam keadaan siap dan tidak ada kerusakan. Pastikan pula kapasitas kartu memori yang digunakan pada kamera cukup selama perjalana

Lima Buku dalam Hidupku #2

Beberapa minggu telah lewat, berteman secangkir kopi racikan sendiri serta alunan lagu-lagu rock lawas Indonesia 80-90an, akhirnya saya membayar hutang pada diri saya sendiri untuk menuliskan lanjutan #5bukudalamhidupku sebelumnya . Kali ini buku saya lebih cenderung bukan buku masa kecil lagi, dan sedikit serius. Serius dalam artian tema-tema yang diangkat oleh penulisnya dalam merefleksikan pandangan dan pemikirannya.   Lima Buku dalam Hidupku * * * Dan langsung saja, berikut tiga buku berpengaruh saya berikutnya. Mahabharata Salah satu naskah kuno epos kelas dunia dari India yang ditulis ulang oleh Nyoman S. Pendit ini saya baca ketika SMA, sekitar tahun 2000, saat saya menjalani masa-masa sulit di desa kelahiran saya di Bali. Sebuah buku cetakan lama yang dimiliki oleh ayah saya. Riwayat dan kisah wangsa Bharata disajikan secara lengkap di buku ini, dari nenek moyangnya, masa kecil Pandawa dan Kaurawa sampai perang saudara mereka yang dasyat, serta kisah a