Skip to main content

Ngurah, Rest In Peace

Rasanya baru beberapa minggu kemarin kita berbicara bersama di kamarku. Membicarakan tentang album baru dan majalah Metallica milikmu yang kupinjam. Juga tentang hidup dan keterasingan di Kota Jakarta. Masih terngiang tentang harapan-harapan dan ketidaktahuan kita tentang masa depan.

Sementara, saat ini dirimu tiba-tiba sudah menjadi abu. Kembali kepada semua unsur alam semesta. Cepat atau lambat, aku dan kami juga akan menghadapi misteri ini.

Katanya dan pikirku, tentang mereka yang mati muda, atau mungkin menjadi orang yang tak pernah dilahirkan. Hei... Kemana nanti kita akan pergi? Kita masih dalam satu sistem kesatuan teori penciptaan ini. Sudahlah, mari kita jalani semuanya dengan baik.


Semoga senyum dan kenanganmu tak hangus jua dalam api, yang membumbung tinggi di angkasa. Hilang, dan ada dalam ketiadaan. Kosong dalam keterisian.

Selamat jalan kawan. Semoga damai selalu bersamamu.

Picture taken from Ngurah Friendster Profile
Jakarta, Januari 2009

Comments